Minggu, 21 Juli 2019

TIDAK ADA REKONSILIASI DENGAN KECURANGAN, KEZALIMAN & PENINDASAN Oleh : Nasrudin Joha

TIDAK ADA REKONSILIASI DENGAN KECURANGAN, KEZALIMAN & PENINDASAN
Kita telah sepakat, mengambil pilihan berdiri tegak melawan setiap inchi kezaliman dan penindasan, tanpa memandang siapapun pihak di kubu rezim. Kita juga telah berkomitmen memperjuangkan kejujuran dan kebenaran, tanpa mempertimbangkan siapapun yang mengambil pilihan berdiri bersama kita, disamping kiri dan kanan kita.
Gambar mungkin berisi: langit, pohon, tanaman, awan, senja, luar ruangan dan alam
Ilustrasi
Kita juga telah sepakat, perjuangan ini demi menegakan agama Allah, menegakan kebenaran dan keadilan dan memerangi tirani dan kezaliman. Kita, tidak pernah memiliki niat hanya berjuang untuk mendudukkan seseorang atau individu tertentu pada tampuk kekuasaan, kemudian berhenti manakala ada yang menyatakan menyerah untuk tetap menyuarakan kebenaran, atas dalih apapun.

Kita, tak menghitung siapa yang mau berkoalisi di barisan ini, atau berkhianat pindah di kubu rezim. Kita, tidak pernah memperhitungkan jumlah kekuatan rezim -bahkan hingga seluruh setan dan iblis berhimpun di kubu rezim- kita tidak akan pernah takut, tidak pernah mengendur dan tidak akan pernah mundur.
Kita, telah mencukupkan pertolongan Allah SWT, janji-Nya, dan ketaatan sebagai senjata utama melakukan perlawanan. Kita, tak sudi untuk dikhianati dan tak sudi untuk menerima berdamai dengan kecurangan dan kezaliman.
Selain terikat sumpah niat, kita juga memiliki hutang, pada mereka yang telah dahulu menjemput kematian karena perjuangan ini, juga kepada anak cucu kelak yang akan mewarisi negeri ini. Kita, tidak pernah memikirkan keadaan kita, kecuali ingin agama ini, umat ini, dan generasi sesudahnya dimuliakan.
Kita, tak pernah meminta bagian dari sekerat tulang dunia yang tidak mengenyangkan, dan onggokan bangkai busuk yang saat ini diperebutkan. Namun, tegas kita katakan kepada siapun yang pernah mengambil opsi bersama kita, dan terbesit keinginan meninggalkan kita dan merapat pada kubu rezim :
"Sesungguhnya kami tidak membutuhkan bantuan dari orang-orang yang lemah, yang mudah menerima sekerat daging kekuasan, setelah daging umat ini menjadi bangkai yang terkoyak".
"Orang-orang seperti ini, meskipun banyak tiada menambah kekuatan. Bahkan, orang seperti ini wajib dijauhkan dari umat, dibersihkan dari barisan, dan diumumkan keberadaannya kepada umat, agar dicatat sejarah sebagai barisan pengkhianat !"
"Orang-orang seperti ini, suatu saat juga akan ditendang kubu rezim manakala mereka tidak dibutuhkan lagi. Karena itu, mencatat para pengkhianat ini penting, agar mereka tidak lagi menipu umat, saat ingin kembali dan memelas untuk menjadi satu barisan perjuangan".
Al Haq dan Al Batil, akan bertarung abadi hingga hari kiamat. Tidak ada rekonsiliasi antara kebenaran dan kesalahan, antara kejujuran dan curang, antara keadilan dan kezaliman. Keduanya, akan terus bertarung, hingga Allah SWT pergilirkan kemenangan.
Jadi, kami umumkan dan nyatakan kepada siapapun yang ingin merapat kepada rezim, tidak ada ikatan kesetiaan yang menghalangi kami untuk menahan kalian. Tidak ada pula, kewajiban kami setelahnya, untuk mengecualikan kalian sebagai target serangan politik kami yang mematikan.
Kami, masih mengharamkan memukul dan menampar muka kalian, hingga kalian benar-benar resmi merapat ke kubu rezim. Saat, kalian mengumumkan berdiri bersama rezim, maka demi hukum sah dan halal, kami menjadikan kalian sebagai entitas lawan yang akan kami serang, secara menyeluruh tanpa pengecualian.
Sekali lagi, kami ingatkan : tidak akan pernah ada rekonsiliasi dengan kecurangan, penindasan & kezaliman. [].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar