Kamis, 10 Juni 1971

Ilegal, Tindakan Pemerintah Melumpuhkan Medsos

Ilegal, Tindakan Pemerintah Melumpuhkan Medsos
By Asyari Usman
Dalam dua hari ini, 22-23 Menteri Kominfo Rudiantara sengaja menutup media sosial sebagai salah satu sarana bagi publik untuk mendapatkan informasi. Tindakan itu menyebabkan para pengguna Facebook, Twitter, Instagram, Whatapps, dll, tidak bisa berkomunikasi atau mengkomunikasikan berita dan informasi yang menjadi hak publik.
Berbagai platform media sosial itu sangat penting bagi masyarakat karena di era Jokiwi ini media mainstream hampir 100% terkooptasi oleh kekuasaan. Atau sebagian melacurkan diri kepada kekuasaan yang menyebabkan informasi dan berita-berita yang mereka siarkan tidak memenuhi kaidah “impartial” (tak memihak).

Kalau Menang Bersih, untuk Apa Bertemu Prabowo?


Kalau Menang Bersih, untuk Apa Bertemu Prabowo?
By Asyari Usman
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, belum lama ini, bahwa pertemuan antara Jokowi dan Prabowo akan segera berlangsung. Sudah ada sambung rasa, tinggal tunggu waktu saja, kata mantan bawahan SBY itu.
Dari satu sisi, upaya untuk mempertemukan ‘pemenang palsu’ dan ‘pemenang asli’ pilpres 2019 itu, patut dihargai. Tetapi, di lain pihak, upaya ini sangat mengherankan. Sebab, kalau Jokowi benar-benar menang bersih, mengapa harus minta bertemu dengan Prabowo? Untuk apa bertemu? Abaikan saja!
Apa yang kalian takutkan kalau memang kalian menang dengan jujur dan adil? Apa yang kalian khawatirkan jika kalian menang tanpa kecurangan?

Pengkhianatan SBY Akan Hancurkan AHY

Pengkhianatan SBY Akan Hancurkan AHY
By Asyari Usman
Si ahli strategi itu, SBY, sekarang terjebak di dalam manuvernya sendiri. Manuver yang mendukung hasil pilpres curang. SBY terlalu jauh melangkah ketika menasihati Prabowo Subianto (PS) agar menerima kecurangan. Agar bertemu dengan Jokowi supaya perselisihan bisa “diselesaikan”.
SBY juga sangat gegabah menyampaikan ucapan selamat menang kepada Jokowi. Inilah tikaman dari belakang (back-stabbing) SBY yang akan berdampak kepada dirinya dan juga putra mahkota yang dia siapkan.

Penyelamatan ... SOSMED (PSOSMED)

Penyelamatan ... SOSMED
(PSOSMED)

Halaman ini merupakan satu halaman yang dimaksudkan untuk menampung/ upaya penyelamatan terhadap ide, pikiran dll yang ada di sosmed. Bisa dari sosmed mana saja, yang mana isiya diyakini perlu di selamatkan untuk jadi bahan informasi pihak lain. Penyelamatan dimaksudkan dalam rangka mensiasati banyaknya akun2 sosmed yang disuspen, dimana dalam akun tersebut juga ada ide, pikiran yang masih layak untuk terus dipelihara.

*****============*****

Pengkhianatan SBY Akan Hancurkan AHY

Pengkhianatan SBY Akan Hancurkan AHY
By Asyari Usman
Si ahli strategi itu, SBY, sekarang terjebak di dalam manuvernya sendiri. Manuver yang mendukung hasil pilpres curang. SBY terlalu jauh melangkah ketika menasihati Prabowo Subianto (PS) agar menerima kecurangan. Agar bertemu dengan Jokowi supaya perselisihan bisa “diselesaikan”.
SBY juga sangat gegabah menyampaikan ucapan selamat menang kepada Jokowi. Inilah tikaman dari belakang (back-stabbing) SBY yang akan berdampak kepada dirinya dan juga putra mahkota yang dia siapkan.

Kalau Menang Bersih, untuk Apa Bertemu Prabowo?
By Asyari Usman
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan, belum lama ini, bahwa pertemuan antara Jokowi dan Prabowo akan segera berlangsung. Sudah ada sambung rasa, tinggal tunggu waktu saja, kata mantan bawahan SBY itu.
Dari satu sisi, upaya untuk mempertemukan ‘pemenang palsu’ dan ‘pemenang asli’ pilpres 2019 itu, patut dihargai. Tetapi, di lain pihak, upaya ini sangat mengherankan. Sebab, kalau Jokowi benar-benar menang bersih, mengapa harus minta bertemu dengan Prabowo? Untuk apa bertemu? Abaikan saja!
Apa yang kalian takutkan kalau memang kalian menang dengan jujur dan adil? Apa yang kalian khawatirkan jika kalian menang tanpa kecurangan?


Ilegal, Tindakan Pemerintah Melumpuhkan Medsos

Ilegal, Tindakan Pemerintah Melumpuhkan Medsos
By Asyari Usman
Dalam dua hari ini, 22-23 Menteri Kominfo Rudiantara sengaja menutup media sosial sebagai salah satu sarana bagi publik untuk mendapatkan informasi. Tindakan itu menyebabkan para pengguna Facebook, Twitter, Instagram, Whatapps, dll, tidak bisa berkomunikasi atau mengkomunikasikan berita dan informasi yang menjadi hak publik.
Berbagai platform media sosial itu sangat penting bagi masyarakat karena di era Jokiwi ini media mainstream hampir 100% terkooptasi oleh kekuasaan. Atau sebagian melacurkan diri kepada kekuasaan yang menyebabkan informasi dan berita-berita yang mereka siarkan tidak memenuhi kaidah “impartial” (tak memihak).