Senin, 26 Desember 2011

Klarifikasi Pemkab Bima Soal Jumlah Korban

Klarifikasi Pemkab Bima Soal Jumlah Korban

Petugas kepolisian mengumpulkan demonstran setelah dibubarkan paksa,  massa yang berunjukrasa terkait penolakan tambang di Bima oleh aparat tersebut berakhir bentrok dan mengakibatkan dua orang warga tewas dan belasan lainnya luka-luka  (24/12/11). FOTO :   AFP PHOTO
Petugas kepolisian mengumpulkan demonstran setelah dibubarkan paksa, massa yang berunjukrasa terkait penolakan tambang di Bima oleh aparat tersebut berakhir bentrok dan mengakibatkan dua orang warga tewas dan belasan lainnya luka-luka (24/12/11). FOTO : AFP PHOTO (sumber: FOTO : AFP PHOTO)
Pemerintah Kabupaten Bima, NTB, mengklarifikasi jumlah korban tewas dalam targedi Pelabuhan Sape.

"Kami terbitkan rilis untuk memastikan jumlah korban tewas yang hanya dua orang. Bukan tiga, lima, atau 12 seperti isu yang beredar," kata Kabag Humas dan Protokoler Setda Bima Aris Gunawan, yang dihubungi dari Mataram, hari ini.

Rilis itu, menurut Aris, akan dikirim ke berbagai pihak. Terutama, sambung dia, media massa agar tidak lagi menginformasikan jumlah korban tewas yang tidak sesuai fakta yang sebenarnya terjadi dalam tragedi Pelabuhan Sape, 24 Desember lalu.

Aris juga memastikan, jumlah kantor pemerintah yang dibakar massa terkait tragedi itu. Yakni, Mapolsek Lambu. Sedangkan, sebelas unit kantor pemerintah yang lain, tidak terbukti dibakar, melainkan dirusak warga.

"Kantor PLN di Lambu juga aman. Sebab, lebih dulu diamankan aparat kepolisian. Jadi, hanya satu kantor yang dibakar dan 11 unit kantor lainnya dirusak massa," ujarnya.

Aris menambahkan, Pemkab Bima juga menyiapkan email khusus untuk menampung aspirasi masyarakat terkait tragedi tersebut. "Rilis dan email akan kami buka untuk publik. Kami berharap, semua pihak dapat menyerap informasi secara baik dari sumber-sumber yang layak dipercaya," ujarnya.

Sebelumnya, Koordinator Tim Pencari Fakta dan Investigasi Aliansi Masyarakat NTB Dwi Sudarsono mengatakan, pihaknya menduga korban tewas dalam tragedi Pelabuhan Sape mencapai belasan orang. Menurut dia, versi polisi hanya dua orang yakni Arif Rahman (18) dan Syaiful (17). Padahal, data yang dihimpun sedikitnya lima orang dinyatakan tewas.

Selain dua korban versi polisi tersebut, ada juga tiga korban lainnya yang kini sedang diidentifikasi namanya. "Masyarakat mengakui, ada banyak korban tewas dalam tragedi itu. Hanya saja, sanak keluarganya berupaya menguburkan segera karena malu kalau kalah dalam pertikaian. Itu sebabnya, perlu diinvestigasi lagi," ujar Dwi yang juga aktivis Koslata.

Sementara itu, Ketua Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB Ali Hasan Al Khairi yang bertindak sebagai Humas Tim Pencari Fakta dan Investigasi Aliansi Masyarakat NTB mengatakan, pihaknya sudah menghubungi Kontras dan Komnas HAM agar bersama-sama melakukan investigasi.
sumber
http://www.beritasatu.com/nusantara/23133-klarifikasi-pemkab-bima-soal-jumlah-korban.html
Sumber:Antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar